Sesungguhnya Amal itu Tergantung Pada Niatnya Kunjungi Kami!

Kelanggengan

Pengalaman ketenangan pada dasarnya melibatkan pengendalian pada keinginan diri dan pengekangan. Sehingga, ia hidup tidak seenaknya sendiri tetapi memikirkan bagaimana dampaknya bagi orang lain. Ini menjadi kunci bagi kelanggengan dalam kehidupan. 

Keinginan yang melebur pada kepentingan sosial dan agama memiliki kemungkinan langgeng lebih lama. Memaksakan diri berada di atas penderitaan orang lain. Bila ia pemenang, ia menang sendiri. Bila ia hartawan, ia kaya di atas kemiskinan orang lain. Adalah awal daripada kehancuran. Sebuah kontras dan mungkin antiklimaks.

Baru-baru ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga di mana satu orang kaya memiliki kekayaan sama dengan 100 juta orang miskin. Kesenjangan yang jauh. Saya yakin, bila dibiarkan maka keselarasan tak mungkin dapat diwujudkan. Pada akhirnya, ia lebih mementingkan kepentingan pribadi dibanding peduli secara sosial. Apatis dan tidak empati. Kerentanan terhadap ketidaktenangan jiwa akan lebih memungkinkan.

Kelanggengan Kuil Ise di Jepang yang menjadi simbol dari kelestarian adalah adanya kesalarasan. Meksi berumur lebih dari seribu tahun, tetap terawat bahkan setiap 20 tahun pemugaran kembali. Kuil yang dibangun tanpa sebiji paku berdiri kokoh di tengah-tengah hutan. Di sini awal dan pusat pertama kali agama asli jepang; Agama Shinto. Terlepas dari itu, kelanggengan di dalam Agama Islam pun diajarkan jauh sebelum itu semua. 

Rasa kemanusiaan dibangun dalam semangat sosial. Perjanjian hudaibiyah pun mengisyaratkan pada keselarasan berbagai golongan dan keyakinan. Rasulullah SAW bersabda, “laa yu’minu ahadukum hatta yuhibba liakhikhi maa tuhibba linafsihi,” tolak ukur keimanan seorang muslim adalah saat ia ikut memikirkan orang lain sebagaimana ia peduli kepada dirinya sendiri. Islam tidak mengajarkan seseorang makan sendiri, sementara tetangganya kelaparan. 


Kesalarasan kepentingan; semua memiliki hak atas diri seseorang perlu ditunaikan. Sebagai anak, berkewajiban menunaikan pengabdian kepada orang tua. Sebagai masyarakat, berkewajiban taat dan patuh kepada pemimpin yang adil. Sebagai pemimpian, harus amanah mengayomi masyarakat. Hak dan kewajiban yang saling tertunaikan adalah bagian dari hidup rantai yang saling bergantungan dan membutuhkan. 

Kelanggengan terpenuhi oleh kewajiban yang terpenuhi baik secara horizontal ataupun vertikal. Kesuksesan suami tak lepas daripada istri, tak lepas dari berbagai faktor yang tak mungkin sukses berkat usahanya sendiri. Atau, berkat bantuan orang lain di sekitar; teman sejawat atau atasan yang dinilai terlalu tegas. 

Apa yang tampak biasa-biasa saja, bukan berarti biasa bagi pandangan orang lain. Boleh jadi, duri yang disingkirkan dari tengah jalan raya menyelamatkan nyawa seseorang yang berangkat pergi mencari ilmu. Maka dalam melakukan perbuatan kebaikan, jangan melihat besar kecilnya. Lihatlah, sekecil apapun perbuatan itu pasti ada artinya. Islam menyebutnya balasannya. Fa man ya’mal mitsqola darratin khoiran yarah, wa man ya’mal mitsqola darrotin syarran yaroh.

Islam menjadi rahmatan lil ‘alamin salah satunya perhatian kepada tugas-tugas paling sederhana dan kecil yang seringkali dibawa ketingkat kelanggengan dan kesempurnaan. Sebagaimana disebutkan, Amal atau perbuatan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling langgeng meskipun sederhana (kecil). Kelanggengan diartikan sebagai kesenambungan dan kelestarian suatu hal.  

Tak adakah ruang untuk ambisi dan keinginan pribadi? Begitukah penting bersosial dengan menguburkan keinginan personal dalam kehidupan yang kompetetif?

Pada dasarnya sudah menjadi tabiat untuk berpikir menang-kalah, kaya-miskin, besar-kecil, banyak-sedikit, atasan dan bawahan. Atau hal-hal yang semisal. Itu sebabnya keangkuhan tumbuh subur, pun demikian dengan apatis tanpa ada perasaan empati sedikitpun. Pada akhirnya, kehancuran menjadi tujuan akhir dari semua ambisi. Tanpa disadari sedari awal. 

Pengaturan pada hasrat ambisi, keinginan agar selaras dengan lingkungan; keluarga, sosial, atau lingkungan vertikal akan dapat mewujudkan suatu kelanggengan dan kedamaian. Kelanggengan di sini adalah pondasi dari kecerdasan dan keterampilan yang diusahakan. 

Sistem nilai yang berpusat hanya pada beberapa orang di puncak atasan tidak akan bisa bertahan bila seseorang harus berada di bawah yang dikorbankan. Kaya tanpa harta, mulia tanpa menghina dan tinggi tanpa menjatuhkan.   

About the Author

Master of Psychology | Writer | Content Creator | Adventurer

Posting Komentar

Cookie Consent
We serve cookies on this site to analyze traffic, remember your preferences, and optimize your experience.
Oops!
It seems there is something wrong with your internet connection. Please connect to the internet and start browsing again.
AdBlock Detected!
We have detected that you are using adblocking plugin in your browser.
The revenue we earn by the advertisements is used to manage this website, we request you to whitelist our website in your adblocking plugin.
Site is Blocked
Sorry! This site is not available in your country.