Banyak kiranya momen-momen terlewati; kebaikan atau yang dianggap sebagai keburukan. Kebaikan sejatinya dari Allah, dan keburukan oleh kekhilafan diri masing-masing. Apapun itu, kita perlu merenung. Kebaikan yang ada disyukuri, keburukan yang ada jangan terulang kembali. Jangan biarkan masa depanmu hancur karena masa lalumu, perjalan masa depan masih bersih. Jangan dikotori.
Bila kau cukup berbaring, maka bangkitlah. Hempaskan mager-mu beralihlah melalukan sesuatu. Bergeraklah, di dalam gerak ada barokah, keajaiban denga niat lillahi ta’ala. Akan ditemui banyak hal hal yang tak pernah disangkakan sebelumnya. Pasrahkan diri, biarlah Allah mengurus segalanya. Sejauh mana diri tawakkal, sejauh itu yang kita dapatkan. Berbaiklah sangka kepada Allah. Kau tak kan dibiarkan sendiri.
Mutiara tak akan bernilai bila didapat semudah mencabut rerumputan di depanmu. Bahkan, ia perlu digesek untuk memantulkan kilaunya. Begitu pula seruling yang sahdu, mengeluarkan suara merdu oleh pembakaran dalam pembuatannya. Tenanglah, dunia ini adalah indah selama kita berprasangka baik kepada pemiliknya; Allah Azza Wa Jalla.
Berikan yang terbaik hari ini, yang lalu kita jadikan sebagai pelajaran yang direnungi. Esok tak usah dipikirkan. Jalankan sebaik mungkin harimu sekarang. Allah SWT mengasihimu, tidak membiakanmu. Berjuanglah kawan. Semakin mendekat kepada Allah, semakin mendekatlah DIA kepadamu. Bila kau kembali mendekat kepadanya, Alalh tidak hanya menunggumu, tetepi lebih mendekatimu. Bila kau mendekat dengan berjalan, maka Allah akan mendekat lebih cepat dari itu. Allah menyayangimu.
Selamat berjuang…